Peranan Generasi Z Mencerdaskan Generasi Alpha Mewujudkan Riau Berbudaya Dengan Berlandaskan IMTAQ

Inovasi Teknologi dan Seni
Mencerdaskan Generasi



Generasi merupakan sumber daya manusia yang harus dibentuk baik agar menjadi manusia berbudaya baik dari segi kepribadian, mentalitas,  ilmu pengetahuan dan tingkat kreatifitas. Persaingan yang ketat menuntut generasi berbudaya dan berimtaq serta harus memiliki keempat unsur tersebut agar dapat bersaing baik untuk memajukan diri sendiri maupun memajukan kota tempat tinggalnya. Sebuah kota akan mengalami kemajuan apabila didukung oleh generasi yang sadar bahwa ilmu pengetahuan dan kreatifitas penting bagi mereka. Hasil akhir dari generasi yang memiliki pengetahuan adalah terwujudnya generasi yang unggul, cerdas, kreatif dan berakhlak mulia. Hal ini dapat terwujud melalui pendidikan terpadu yang melibatkan penggabungan antara unsur teknologi dan penyelarasan iman dan taqwa.

Riau merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki 12 (dua belas) kabupaten dan kota. Pada saat ulang tahun Riau yang ke-59, Gubernur Riau melakukan terobosan dengan tagline “Riau GO IT” untuk menuju Smart Province. Program ini mendapat dukungan dari salah satu kota di provinsi Riau yaitu Pekanbaru. Pada tanggal 29 september 2016 pemko pekanbaru melakukan penandatanganan MOU dengan 24 perguruan tinggi untuk mewujudkan kota berbasis teknologi menuju Smart City. Adanya rencana dan kerjasama mewujudkan kota berbasis IT mengindikasikan bahwa pemko Pekanbaru membutuhkan partisipasi mahasiswa sebagai generasi Z untuk mensukseskan program yang dicanangkan.



Mewujudkan kota pekanbaru berbasis smart city dapat dikategorikan hal yang mungkin dapat direalisasikan. Hal ini didukung dari tersedianya infrastruktur dan pengembangan IT yang memadai. Permasalahannya adalah pekanbaru hanya merupakan satu dari 12 kabupaten/kota provinsi riau. Apakah kesuksesan pekanbaru menerapkan smart city dapat menginterpretasikan kesuksesan provinsi Riau untuk menuju GO IT menjadi SMART PROVINCE ?. Pertanyaan ini tentunya menjadi sebuah antitesis. Hal ini dikarenakan program smart city merupakan program nasional. Wakil presiden menyampaikan pada seminar smart city Indonesia, selasa (24/3/2015) bahwasanya smart city diprioritaskan untuk seluruh daerah dan kota yang ada di Indonesia.Untuk menjadi smart province, maka provinsi harus dapat mengakomodir seluruh kab/kota memiliki pelayanan berbasis teknologi.



Berdasarkan informasi dan data yang telah diuraikan, untuk mewujudkan Riau Berbasis IT maka dibutuhkan pemerataan untuk 12 (dua belas) kabupaten dan kota. Riau GO IT tidak cukup dicerminkan oleh kesuksesan salah satu kota saja atau hanya melalui gerakan internet masuk desa, melainkan harus merata untuk kabupaten dan kota lainnya. Hal utama yang harus dipikirkan adalah bagaimana menciptakan generasi cerdas dan kreatif agar siap menyongsong Riau Go IT. Berbicara masalah mencerdaskan tidak cukup hanya menggunakan aplikasi, seperti aplikasi pembelajaran, game multimedia dan berbagai aplikasi lainnya yang berbasis “e”.  hal ini dikarenakan IT tidak hanya sebatas aplikasi dan internet, IT mencakup seluruh aspek sumber daya manusia dan tata kelola teknologi informasi. 

Sebagai provinsi yang baru memulai layanan berbasis IT hal utama yang harus dilakukan adalah tata kelola dan revolusi mental. Revolusi mental dapat dilakukan melalui program IT Masuk Desa. Tujuannya adalah untuk memperbaiki persepsi masyarakat khususnya dipedesaan agar siap untuk menerima IT dan tidak bertentangan dengan budaya setempat. Untuk mensukseskan program ini tidak cukup hanya mengandalkan pemerintah,  melainkan dibutuhkan kontribusi generasi Z melalui perguruan tinggi untuk membangun generasi Alpha. Generasi Alpha menjadi sasaran utama karena mereka adalah generasi emas Indonesia dimana pada masanya nanti IT menjadi kebutuhan sehari hari. Akan tetapi berbicara masalah IT, sudah pasti tidak bisa dilepaskan dari landasan Iman dan Taqwa. Iman dan Taqwa merupakan penyaring agar IT tetap memberikan manfaat dan kontribusi positif sejalan dengan perkembangan teknologi kedepannya.

Tags:

0 komentar