Tragedi Maut Perjalanan Wisata Ku Ke Bukit Tinggi
Kicauan burung dan meongan kucing membuat ku tersentak dipagi hari, cuaca
dingin membuat ku ingin menarik selimut kembali. akan tetapi, seketika badan ku
menjadi hangat, ketika mengingat hari ini adalah hari perjalanan ku ke bukit
tinggi. Hari ini adalah Lebaran ke 2 1433 H, bertepatan dengan 20 Agustus 2012.
Rencana perjalanan ini telah ku susun dan rencanakan 2 minggu sebelum lebaran.
Berikut ceritanya :
Tanggal 20 agustus 2012, pukul 07.10 pagi ku berangkat dari kediamanku.
Setelah sekian lama menunggu angkutan di bagan besar, ternyata tidak ada juga
angkutan yang lewat khusus menuju ke bukit tinggi. Berulang kali ku telpon PO
yang bersangkutan, akan tetapi tidak ada seorang pun yang mengangkat, mungkin mereka
lagi sibuk makan kue lebaran. Setelah berpikir pendek, ku putuskan dengan
seksama, bahwasanya ku harus berangkat ke duri dulu, dengan harapan di duri
nanti ku bisa mendapatkan Bus disana, karena sebelumnya ku telah lama di duri,
sekitar 6 bulan, sehingga ku lumayan ngerti situasi duri dan dimana pangkalan
bus tersebut.
Visi ku yang pertama adalah penasaran dengan BUS PO Yanti yang memakan
korban kebakaran beberapa bulan yang lalu, sehingga aku pun berniat untuk
menumpangi bus PO Yanti tersebut, ku ingin mengetahui gimana angin kendaraan
yang terkenal itu beberapa bulan yang lalu. Tetapi apalah daya, jam 9.20 aku
pun sudah tiba di duri, tat kala sampai di PO, seorang agen mengatakan bahwa
BUS PO Yanti itu hanya ada sore hari dan malam hari. Hmm… aku pun tidak patah
arang, otak ku langsung berjalan setajam saat membuat program. Sambil berfikir
aku pun mencari angkot untuk kembali ke arah masjid raya duri Arafah, karena
disana ada tempat duduk yang nyaman untuk menunggu bus. Baru aja berjalan
sekitar 3 menit, ku melihat seorang wanita dengan dua anak kembarnya sedang
duduk menunggu bus, ku lihat mereka duduk kelihatannya sangat nyaman, seketika
ku berteriak “ Kiriii bang,, kiri,, Neng Kene wae bang aku turun”.
Ku lepas senyum indah pada wanita beranak dua tersebut, senyuman ku pun
dibalas dengan tanya olehnya :
Wanita : Mau
Kemana?
Saya : Mau ke
bukit tinggi kak, kak sendiri mau kemana?
Wanita : mau ke
pekanbaru, tapi dari tadi nunggu bus belum ada lewat.
Saya : (perasaan
dari tadi banyak x tuh bus kepekanbaru, ) hmm.. oh gitu ya kak.. (sambil basa
basi ku bertanya lagi).. anak nya kembar ya kak?
Belum sempat
wanita itu menjawab, tiba tiba berhenti mobil dengan kecepatan kencang didepan
kami, Mobil Avanza Hitam. Terlihat dari samping turun ibu ibu gemuk, sambil
berkata :
Ibu gemuk : Mau
kemana?
Wanita tadi :
mau ke pekanbaru,
Ibu gemuk : ya
wdah ayuk lah ikut , kami juga mau kepekanbaru.
Wanita tadi :
berapa ongkosnya?
Ibu gemuk : udah
lah , kasi aja 75 ribu…
Wanita tadi :
mahal x,, 65 ribu lah..
Ibu gemuk :
(sambil nyengir), y wdah naik lah… setelah selesai nego dengan wanita tadi, ibu
itu pun menatap ku dengan tatapan tajam dan bersinar sinar, seperti film india
itu lho… saat sang laki laki melihat wanita (hahaha).. dia bertanya : mau
kemana dek?
Saya : ke bukit
tinggi buk..
Ibu gemuk : ayo
ayo naik.. kami juga mau ke bukit tinggi ni……
Saya : gak lah
bu, saya mau naik bus aja …
Ibu gemuk :
langsung ajalah sama kami, bus susah, palingan malam nanti baru ada..
Saya : hmm… mang
berapa ongkosnya bu?
Ibu gemuk : dah
lah, kasi ajah 150 ribu…
Saya : 100 ribu
lah buk (ahlinya nego)
Ibu gemuk : y
wdah lah ,, naik lah….
Wah ternyata
saya satu kendaraan lagi dengan wanita si anak kembar itu… tapi alangkah
terkejutnya saya ketika melihat supirnya seorang kakek tua yang memakai topi
haji… (Hadowwww…… ini kakek dah tua jadi supir travel gak pake kacamata lagi..)
Baru aja duduk 4
menit, si kakek pun menunjukkan kebolehannya dalam mengemudi, kelok kanan,
kelok kiri, potong kanan, tancap gas, sambil teriak teriak cari penumpang.. itu
lah yang dilakukan si kakek. Bayangkan saja, dari duri ke pekanbaru si kakek
berhasil tancap gas memakan waktu hanya 2 jam 10 menit… Busyeet…. Biasanya
normal itu 3 jam.
Setiba di
perbatasan riau dengan sumbar, mulailah ketemu dengan jalan yang berliku liku,
kabut asap tebal, hujan deras, jalan licin. Si kakek masih mencoba ketajaman
nya dalam mengemudi, ketika itu ada sekitar 4 mobil yang beriringan, kami
diurutan no 4, ini lah naasnya… si kakek mencoba memotong ke empat mobil itu,
padahal didepan ada tikungan, baru saja kakek ini berhasil memotong 2 mobil,
dan masih ada satu mobil lagi, tiba tiba di depan lewat sebuah bus besar dengan
kecepatan tinggi. “ Aaaaa… semua penumpang berteriak histeris”” ternyata si
kakek berhasil menunjukkan tanggung jawabnya sebagai penyupir, kami pun selamat
dari malapetaka yang didepan mata. Tentu saja dengan kelincahan nya dalam
menyetir, si kakek berhasil memotong mobil yang pertama tersebut.
Si kakek dan
istrinya wanita gemuk itu dengan seorang anaknya telah berencana, supaya sore
hari harus sudah sampai di jembatan baru kelok sembilan, wah hati saya pun
senang.. karena misi saya juga sama. Hanya rekreasi dan bisa melihat jembatan
kelok sembilan yang baru itu. tapi semua nya menjadi sirna.. karena perjalanan kami
dihalangi dengan kemacetan… sapa sangka sapa duga, akhirnya jam 19.30 malam
baru kami berhasil melewati kelok sembilan. Dan pukul 00.30 malam saya pun tiba
di bukit tinggi, ibu gemuk pun bertanya :
Ibu gemuk : mau
turun dimana dek?
Saya : (wah,
saya ini Cuma modal nekad nih, belum pernah ke bukit tinggi, sambil malu malu
saya jawab), turun di jam gadang aja buk.
Ibu gemuk :
(sambil ngejek kalee) jam gadang udah pindah nak…
Saya : (gak mau
kalah) klo jam gadang dah pindah, jam ketek pun indak Ba’a Dow buk..
Semua penumpang
pun menjadi ketawa………
Kalau bisa saya
turunkan di penginapan yang dekat dengan jam gadang aja buk…
Ibu gemuk : oh
iyalah.. disitu ada hotel The Hills, nanti kami antar kesana…
Setelah sampai
didepan hotel, saya pun ditinggal sendirian, dengan langkah pasti saya menuju
ke receptionist, alangkah bingungnya saya ketika mendengar receptionist berkata
“ Maaf Pak , sudah penuh”….
Sayapun kembali
menelusuri jalan untuk mencari penginapan yang lain, akan tetapi jawabannya
sama semua, “SUDAH PENUH”. Untuk melepas rasa capek saya berhenti di tempat
orang berjualan sate.
Saya : sate ciek
pak ( sate nya satu pak), torabika ciek.
Penjual :
(sebenarnya bahasa minang.. tpi saya translate aja lah), iya.. dari mana ?
Saya : dari
dumai pak.. ini mau cari penginapan gak ada yang kosong.
Penjual : ya iya
lah.. kalau lebaran gini mana ada yang kosong lagi, penginapan disini udah di
booking seminggu sebelum lebaran….
Saya : (jawaban
bapak itu membuat badan saya semakin lesu, tapi saya gak habis fikir) oh ya lah
pak..
Setelah selesai
makan dan minum, kembali saya telusuri jalan tersebut, baru saja berjalan 5
menit, tiba tiba hari hujan, dan tidak jauh dari tempat saya berdiri ada halte,
dan terlihat disana seorang pria duduk dengan jaket hitam, menggunakan topi dan
sambil merokok. Dia mulai melirik lirik saya ketika saya menuju ke halte tempat
ia duduk. Dengan santai dan gagah berani saya ayunkan kaki dengan kencang
menuju halte tersebut.
Dalam hati saya
berkata “ wah cool juga ni orang.. diam aja liat gue..” sekitar 20 menit saya
duduk disana, tapi tidak ada satupun diantara kami yang memulai pembicaraan.
Bersambung Ya.....
Singkat Cerita keesokan harinya saya menghabiskan waktu untuk berwisata dibeberapa tempat seperti jam gadang, kebun binatang dan lubang japan. Berikut Foto Asli dokumentasi saya selama liburan :
Tags:
ARTIKEL
0 komentar