Part IV : Membelah Cinta Menggapai Surga
Part IV : Membelah Cinta Menggapai Surga
Nanda : (Mendengar perkataan haqi
seperti itu nanda seketika terkejut dan langsung mematikan Hp nya) apa saya
salah dengar ya, tapi kenapa pak Haqi tiba-tiba berkata demikian. Apa mungkin
pak Haqi terkena gangguan jiwa karena musibah yang menimpanya? Ah, tapi gak
mungkin.
Karena panggilannya terputus, Haqipun
kembali menelepon ibunya. Sedangkan Nanda masih dalam kebingungan, untuk
menghilangkan rasa penasarannya nanda menghubungi Haqi kembali, tapi nomor Haqi
sedang sibuk sehingga ia hanya bisa duduk dengan jantung yang berdetak kencang,
penuh dengan harapan semoga apa yang didengarnya tadi adalah suatu kenyataan.
Haqi : Asslamu’alaikum, kenapa tadi
ibu matikan? Pulsa ibu habis?
Ibu : Wa’alaikumslam Nak. Maksudnya
matikan apa? ibu baru saja selesai masak.
Haqi : ha? Tadi ibu nelpon haqikan?
Ibu : enggak Nak, ibu baru aja
selesai masak. Ibu tadi masak kerang, kesukaan kamu nak. Makanya kamu cepat
pulang ya.
Haqi : iya bu, sekarang haqi sedang
mencari mantu untuk ibu. Ibu tunggu aja ya, haqi kangen sama ayah dan ibu.
Ibu : iya
nak, kami juga merindukanmu. Hati-hati dijalan ya nak
Haqi : iya bu, udah dulu ya bu, haqi
lagi mengemudi ni. Assalamu’alaikum
Ibu :
Wa’alaikumsalam
Untuk menghilangkan rasa
penasarannya, haqi segera melihat panggilan masuk. “Astagfirullahal’azim,
ternyata Nanda yang menelpon saya tadi, makanya hp langsung mati.” Tanpa
berfikir panjang haqi langsung menelepon Nanda.
Nanda :
Assalamu’alaikum pak
Haqi : Wa’alaikumsalam. Maaf bu
Nanda, saya minta maaf karena perkataan saya tadi. Saya benar-benar tidak tahu,
saya kira tadi yang menelepon bunda saya. makanya saya ngomong seperti itu.
Nanda : iya pak, gak apa-apa. Saya
tadi juga terkejut. Bapak lagi dimana?
Haqi : saya lagi dijalan mau pergi
keluar kota. Emangnya ada apa bu ?
Nanda : ooo, maaf ya pak menggangu
perjalanan bapak. saya kira tadi bapak dirumah karena ada hal yang mau saya
sampaikan
Haqi : Hal apa itu bu, bisa ibu
sampaikan sekarang.
Nanda : susah kalau melalui hp gini
pak, lagian tidak begitu penting. Lain kali saja setelah bapak pulang. Gak
apa-apakan pak?
Haqi : oo.. ya sudah kalau begitu,
nanti kalau saya sudah pulang saya kabari. Itu sajakan bu?
Nanda : iya pak, semoga selamat
sampai tujuan ya pak.
Haqi :
iya, terima kasih. Assalamu’alaikum
Nanda : Wa’alaikumsalam ( Nandapun
tersenyum sambil menggigit bibir bawahnya)
Sekitar
15 menit sebelum mencapai tujuan, terlihat olehnya dari kaca spion seorang
wanita berjilbab menggunakan sepeda motor. “Alhamdulillah” sambut haqi didalam
hatinya tatkala melihat wanita itu. haqi mencoba mengurangi kecepatan mobilnya,
akan tetapi wanita itu meningkatkan kecepatannya hingga mobil haqipun terlalui
olehnya. “Astaghfirullahal’aziim, kenapa ku tetap memandanginya” kata haqi
sambil mengalihkan pandangannya. Namun tiba-tiba saja haqi menghentikan
mobilnya tatkala melihat sebuah plastik yang terjatuh dari gantungan motor
wanita yang dilihatnya tadi. Haqi mencoba mengklakson agar wanita itu
menghentikan kendaraannya, akan tetapi wanita itu salah pengertian,wanita itu
mengira haqi mengklakson karena haqi ingin cepat, maka wanita itupun semakin
meningkatkan kecepatannya. Setelah haqi mengambil plastik yang terjatuh itu, ia
mencoba untuk mengejar wanita tadi. Akan tetapi sia-sia, karena wanita itu
sudah hilang dari pandangannya. Haqi hanya meletakkan plastik itu didalam
mobilnya, ia tidak berani untuk membuka karena ia merasa ia tidak mempunyai hak
untuk itu meskipun tersimpan rasa penasaran didalam hatinya. Jika barang ini
ditakdirkan kembali pulang kepadanya saya pasti akan menemuinya lagi, tetapi
jika dalam waktu 2 minggu ku tidak menemuinya lagi, berarti ku sudah mempunyai
hak untuk membuka barang ini.
Tanpa
disadari, kini ia telah tiba dirumah kos didaerah perkampungan Aci. Ia kembali
menelepon Aci,tetapi nomor Aci sudah tidak aktiv lagi. Setelah istirahat
beberapa saat, haqi memberanikan diri untuk mendatangi rumah Aci. terlihat dari
kejauhan Aci telah duduk diteras rumahnya, haqi merasa kedatangannya sudah
diketahui Aci dan sangat ditunggu-tunggu
Aci.
Haqi : Assalamu’alaikum
Aci : Wa’alaikumsalam, ada hal
sepenting apa hingga abang mau datang kerumah?
Haqi : ada hal yang sangat penting
Ci. Tapi sebelumnya abang mau minta maaf atas kejadian beberapa minggu yang
lalu. Kemarin itu abang terpaksa pergi karena a…
(belum lagi haqi selesai menjelaskan,
Aci langsung memotong pembicaraan)
Aci : Sudahlah bang, gak usah
dijelasin, Aci udah anggap itu semua masa lalu. (tegas aci sambil memalingkan
wajahnya)
Haqi : orang tua Aci kemana? Kok
rumah kelihatan sepi?
Aci : lagi keluar, kalau abang mau
ketemu orang tua Aci, abang datangnya nanti malam aja.
Haqi : ooo, begitu ya. Oh ya, apa
abang gak dipersilahkan duduk dulu sebelum abang menjelaskan sesuatu?
Aci : Maaf bang, kursinya tinggal
satu, Aci duduk disini karena lagi menunggu seseorang, mungkin sebentar lagi
dia datang.
Haqi : ya sudah abang jelasin nanti
melalui hp aja ya, nomor aci yang aktiv mana?
Aci : Aci udah gak ada nomor hp lagi,
karena gak dibolehin sama tunangan aci.
Haqi : tunangan? Kapan aci tunangan ?
Aci : Udah 5 hari yang lalu
Haqi : lantas, kenapa Aci tidak
memberitahu hal ini pada abang?
Aci : Sejak kapan abang peduli?
Emangnya abang pernah perduli dengan perasaan Aci !? abang seenaknya mau datang
dan seenaknya juga pergi, masih ingatkan abang malam itu, sewaktu abang pergi
tanpa permisi ! (Bantah Aci sambil berdiri)
Haqi : iya abang salah. Ya sudah
kalau begitu, sekarang abang jelasin ya?
Aci : gak perlu bang, udah gak
penting. Hanya buang-buang waktu saja, meskipun abang jelasin hingga 100 kali
sekarang itu semua tidak akan bisa membatalkan pertunangan kami.
Haqi : tidak ada maksud abang untuk
membatalkan pertunangan Aci, tujuan abang menjelaskan duduk permasalahan yang
sebenarnya agar Aci tidak berprasangka dan
diantara kita tidak ada dendam, kita bertemu secara baik dan berpisah
juga harus secara baik.
Aci : Aci gak ada merasa dendam pada
abang, aci merasa biasa-biasa aja. Atau mungkin abang yang dendam dengan aci,
makanya abang bisa berkata seperti itu.
Haqi : abang tidak ada dendam
sedikitpun, abang akan selalu menghargai keputusan Aci. Hubungan yang kita
jalani selama ini hanyalah sebuah proses, sedangkan hasilnya ada ditangan Allah
SWT.
(Terdengan suara mobil yang
menghampiri rumah Aci)
Darma : sore sayank
Aci : Iya mas. ( balas aci sambil
mendekati Darma dan mempersilahkannya duduk)
Darma : oh iya, ini siapa ya?
Aci : (belum lagi Haqi sempat
menjawab, Aci langsung memotong) Dia teman ayah, tapi ayah gak ada dirumah,
makanya aci bilang ma dia datangnya nanti malam aja.
Haqi : (Haqi hanya mengangguk tanda
membenarkan pernyataan Aci meskipun ia istighfar dihatinya mendengar kebohongan
aci) kalau begitu saya permisi dulu. Assalamu’alaikum
Sebagai
seorang manusia biasa, tentu saja haqi merasa sedikit terluka. Untuk melepas
kesunyian hatinya ia pergi kerumah aziz, anak sipemilik rumah kosnya. Saat itu
aziz sedang melatih silat, sambil menunggu aziz selesai, haqi duduk bersela
diatas rerumputan yang tak jauh dari tempat mereka berlatih. haqi kelihatan
termenung, tatapan matanya jauh menuju keatas awan yang tiada berujung. ditengah
lamunannya itu aziz datang menghampiri sambil menepuk pundaknya.
Aziz : Assalamu’alaikum
Haqi : (Sambil terkejut haqi
menjawab) Wa’alaikumsalam
Aziz : waduh, sore-sore gini kok
menung sih. Ayuk ikut latihan, sekalian olah raga.
Haqi : lain kali aja ziz. Oh ya,
sibuk gak ziz? Kalau gak sibuk, mau minta pendapat ni.
Aziz : gak sibuk kok, latihannya udah
selesai. ada apa ini, kelihatannya serius kali nih.
(Haqipun menceritakan semua yang
terjadi padanya, termasuk permintaan orang tuanya serta kejadian yang baru saja
dialaminya)
Aziz : (sambil menghela napas panjang
Aziz menjawab) Berarti Allah sangat menyayangi mu Haqi. Allah menggerakkan hati
Aci untuk meninggalkanmu karena ia memang tidak layak untukmu. Karena engkau
adalah laki-laki yang berbakti kepada Allah, Orang tua dan mampu menjaga
kesucian dirimu hingga usiamu udah mencapai 26 tahun. Zaman sekarang jarang
laki-laki ataupun wanita yang mampu menjaga kesuciannya, termasuk diriku.
Haqi : engkau jangan terlalu memuji
diriku, aku tidak merasa jauh lebih baik dari Aci, setelah aku intropeksi diri
sepertinya masalah ini berawal dari sikapku. Aku pergi secara tiba-tiba sewaktu
teringat dengan kelinci ku.
Aziz : itu hanyalah penyebabnya saja,
karena Allah tidak menginginkan Aci menjadi pendampingmu. Sebenarnya dari awal
mendengar kamu ada hubungan dengan Aci, aku udah yakin kalian tidak akan
bersatu. Apalagi niatmu yang suci untuk menjadikannya seorang istri bukan hanya
sekedar pacar. Dan ini mungkin kesalahanku juga karena tidak memberitahu suatu
kebenaran yang ku ketahui.
Haqi : iya, aku memang tidak pernah
menganggapnya sebagai seorang pacar, karena aku memang tidak mengenal pacaran.
Tapi aku tidak tahu apakah jalan ku mendekatinya udah dikatakan pacaran atau
tidak. Yang jelas selama kenal dengannya, kami tidak pernah berduaan, tidak
pernah bersentuhan, apalagi yang lainnya. Lantas, kebenaran apa yang kamu
maksud tadi ziz?
(tanpa mereka sadari adzan magrib
berkumandang, dan mereka menyepakati untuk melanjutkan pembicaraan mereka
setelah sholat isya’ nanti malam)
Cerahnya
malam yang dihiasi bintang dan dipancari dengan sinar purnama menjadi pandangan
yang tak terlewatkan. Terangnya malam seperti setengah dari terangnya siang, kesempatan
yang begitu indah tidak akan dibuang sia-sia oleh mereka pemuja cinta. Jalan
mulai penuh dengan hilir mudiknya sang raja dan ratu cinta. Layaknya seperti
sepasang suami istri mereka bersanding diatas sepeda motor, tiada lagi rasa
malu yang melekat pada diri mereka untuk beretika dalam pergaulan. senyuman
haqi mulai terlihat tatkala ada salah seorang pasangan yang cowoknya pendek dan
kecil sedangkan ceweknya tinggi dan besar, “Hehe, mereka bukan seperti orang
pacaran melainkan seperti anak dan ibu.” Akan tetapi senyuman haqi mulai
menghilang ketika melihat Aci dan Darma melintas didepan kosnya, pelukan erat
Aci kebadan Darma seperti eratnya gembok yang dikunci pada sebuah gerbang.
“apakah mereka tidak mengetahui akan kemudharatan pacaran? Atau mereka memang
sengaja ingin mudharat? Ataukah mereka telah dibutakan dengan nafsu ? hmm..
sepertinya ku mempunyai banyak bahan untuk berdiskusi dengan aziz sebentar
lagi.” Begitulah sanggahan hati haqi dalam lamunannya menunggu adzan isya’.
Dibawah
pancaran sinar purnama, Aziz duduk di pondok depan rumahnya sambil menikmati
panasnya teh ginseng kegemarannya. Tatapan matanya sesekali melihat kearah
pagar menunggu kedatangan Haqi, wajah Aziz terlihat seperti ingin menyampaikan
rahasia besar kepada haqi, akan tetapi raut wajahnya berubah-ubah seakan-akan
menunjukkan keraguan didalam hatinya.
Haqi : (sambil menepuk pundak Aziz)
Assalamu’alaikum
Aziz : Astaghfirullahal’azim,
Wa’alaikumsalam
Untung saja kamu tidak terkena jurus
ku, kalau saja tadi gerak refleks ku keluar kan bisa kacau urusannya, hehehe (
ucap aziz sambil menunjukkan gerak silat tangannya)
Haqi : hehehe, gentiankan, tadi sore
kamu yang mengejutkan ku, nah sekarang giliran kamu yang harus merasakan gimana
rasanya terkejut. Hmm… gak sepertinya biasanya seorang guru silat suka melamun
Aziz : guru silatkan juga manusia.
Apa itu isi plastik yang kamu bawa Qi?
Haqi : oh iya, hampir terlupa. Ini ku
bawakan martabak. Nah, sekarang bisa kita lanjutkan lagi perbincangan kita yang
tertunda tadi. Aku masih penasaran dengan kalimat mu tadi ziz, kebenaran apa
yang engkau maksudkan?
Aziz : sebelum aku memulai
pembicaraan, alangkah baiknya kita dengarkan perkataan Allah terlebih dahulu.
Ada Ayat Allah mengatakan demikian “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia
amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat
buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui" (QS. 2 :
216). (tutur aziz sambil
melihat haqi dengan menggerakkan alisnya)
Haqi :
(Haqi mengangguk) benar sekali. Contohnya aku, aku menyukai Aci dan
menginginkannya sebagai istri, dan aku mengira itu baik untukku, tapi
sebenarnya ia adalah buruk untukku, karena aku tidak mengetahui.
Aziz :
(Aziz mengacungkan jempol) Pemahaman yang sangat bagus. Jika generasi muda
seperti kamu semua dan mampu memahami ayat
Allah dan menerapkannya, aku yakin pacaran, apalagi hingga perzinahan
itu semua tidak akan ada. Ayat ini telah jelas menguraikan bahwasanya ada nilai
tersirat, yaitu jangan terlalu berlebihan dalam menyukai sesuatu ataupun
memunculkan sikap benci. Apalagi mencintai sesuatu hingga kita lupa terhadap
Cinta kita kepada Allah dan orang tua. Pasangan-pasangan yang melakukan pacaran
hingga akhirnya terjadilah perzinahan, itu karena mereka tidak lagi cinta
kepada Allah, sehingga mereka melanggar aturan Allah dan mereka juga tidak lagi
mencintai Orang tua mereka, sehingga mereka hanya bisa mencemarkan nama baik
keluarga dan menambah beban spiritual untuk keluarga mereka terutama orang tua.
Haqi :
Hmm…Hmm.. Wah, sudah kelihatan ni
ustadnya. Subhanallah, lantas bagaimana cara kita untuk menemukan jodoh? Contohnya
aku, orang tuaku dikampung menginginkan sekali agar aku segera mendapatkan
jodoh, hingga akhirnya ku mencari kedaerah ini, akan tetapi masalah demi
masalah makin bermunculan. Harta dan kekayaanku tidak mampu untuk membahagiakan
dan membanggakan mereka, apalagi aku kangen sekali dengan orang tuaku, tapi aku
mau kepulanganku disambut gembira, salah satu untuk mewujudkan kegembiraan itu
aku harus membawa pulang calon mantu untuk mereka. Tentu ini sangat sulit,
karena dari dulu ku sangat mengharamkan pacaran, anehnya wanita zaman sekarang
kalau gak melalui pacaran mereka tidak mau didekati.
Aziz :
Hahaha, jangan ngotot gito donk ngomongnya Qi. Take it Eazy ! Jodoh itu
sudah ditentukan Allah untuk orang-orang yang mau berusaha. Nah, kamu kan sudah
berusaha berarti jodoh itu memang belum waktunya diturunkan Allah. Sekarang Aku
mau Tanya, kamu pilih mana, Jodoh mu diturunkan Allah didunia atau diakhirat
nanti?
Haqi :
Waduh, Itu pertanyaan yang sulit dijawab. Tapi yang jelas tentu saja aku mau
diturunkan didunia, karena itu bisa membahagiakan kedua orang tuaku, dan aku
bisa memperoleh keturunan didunia ini sebagai pengganti diriku kelak.
Aziz :
Hehehe, Kamu bilang sulit untuk dijawab tapi bisa juga tuh kamu jawab. Intinya
begini, kamu lanjutkan saja usahamu untuk menemukan jodoh yang dijanjikan Allah
untukmu. Karena Allah
telah menciptakan manusia dengan berpasang - pasangan. Dan tentu saja, Allah
sudah mementukan siapa jodoh yang terbaik bagi tiap manusia. Bahkan walaupun
ada hambanya yang mempunyai badan kurus kerempeng, pendek, kulit hitam legam,
wajah jelek , rambut botak, mata sipit, hidung pesek, bibir dower, gigi
selangkah di depan, dan lain – lain, jangan khawatir tidak akan mendapatkan
jodoh, karena Allah sudah menyiapkan jodoh untuk kita. Nah, apalagi laki-laki
sepertimu, Sukses, ganteng dan sholeh lagi, Insya Allah Jodoh Allah itu akan
turun seperti diri kita juga. Jadi gak perlu lagi harus pacaran-pacaran, keluar
malam-malam, terus pacaran, sehari baikan esoknya kelahi lagi, lalu
cemburu-cemburuan, terus akhirnya putus. Besoknya ganti lagi dengan cowok atau
cewek yang lain.
Haqi : Wah, kamu tahu semua tu Ziz,
Pengalaman Ya? Oh yea ziz, dari pernyataan kamu tadi ada yang tidak ku
mengerti, kamu bilang bahwa Jodoh Allah itu akan turun seperti diri kita juga.
Maksudnya?
Aziz : begini lho haqi, Allah kan
pernah bilang dalam surat An-Nur Ayat 26 " Wanita - wanita yang keji
adalah untuk laki - laki yang keji dan laki - laki yang keji adalah untuk
wanita yang keji. Dan wanita - wanita yang baik adalah untuk laki - laki yang
baik, dan laki - laki yang baik adalah untuk wanita - wanita yang baik (pula).
" makanya tadi ku bilang jodoh itu mengikuti diri kita, kalau kita baik
maka jodoh kita pun wanita yang baik juga, begitu juga sebaliknya.
Haqi : Iya, wah pemahamanmu terhadap
Ayat Allah sangat dalam ya Ziz. Lantas bagaimana dengan kasus-kasus perceraian
yang sering kali terjadi itu ziz, bahkan ada lagi yang namanya KDRT atau
kekerasan dalam rumah tangga. Bukannya saya bermaksud Su’uzon terhadap surat
An-Nur tadi ziz, ini adalah kekurangan saya yang belum mampu memahami ayat
Allah, apa yang saya katakan tadi itu adalah kenyataan dilapangan yang sering
saya dengar dan lihat. Jika mereka sama-sama baik gak mungkinkan terjadi hal
seperti itu, dan jika diantara mereka ada yang baik dan jahat, berarti
bertentangan donk dengan surat an-nur tadi, disitukan dibilang yang baik maka
jodoh dengan yang baik pula.
Aziz : Pertanyaan yang bagus ziz,
tapi sebelum ku jelaskan alangkah baiknya kita minum dulu sambil menikmati
martabak yang kamu bawa tadi. (Aziz pun kembali melipat kakinya seperti
ustad-ustad yang sedang memberikan pengajian kepada muridnya). Terjadinya
perceraian itu adalah salah satu pertanda mereka tidak berjodoh, dan terjadinya
KDRT itu karena mereka mungkin salah memilih pasangan, karena Allah telah
berjanji sesuai dengan surat An-Nur ayat 26 tadi.Nah, Tidak berjodoh atau salah
memilih itu dikarenakan beberapa factor, tapi factor yang utama menyebabkan itu
adalah pacaran. Contohnya saja yang barusan kamu alami, karena engkau tidak mau
pacaran dengannya makanya Allah memisahkan kalian disaat kalian belum nikah,
itu tandanya kalian tidak jodoh, sehingga kalian terhindar dari yang namanya
perceraian atau perkelahian. Coba kamu bayangkan bagaimana jika Aci melakukan ini
setelah kamu menikah? Hehehe, gak kebayangkan?. Begitu juga halnya dengan
pasangan-pasangan yang terjadi kasus perceraian ataupun KDRT tadi, mungkin saja
sebenarnya mereka tidak berjodoh, tetapi karena mereka mengenal istilah pacaran
dan mengikuti ajaran pacaran maka Allah tidak memberi petunjuk untuk mereka.
Petunjuk Allah itu hanya datang pada orang-orang yang mau meminta petunjuk
pada-NYA. Zaman sekarang banyak orang yang terpaksa menikah karena sudah hamil,
meskipun sebenarnya Allah mentakdirkan mereka tidak berjodoh, tetapi karena
sudah hamil mau gak mau ya harus menikah, maka terjadilah hal-hal yang kamu
sebutkan tadi.
Haqi : iya, aku setuju itu ziz, yang
keji/jahat maka jodohnya yang keji/jahat pula. Hmm.. tapi kamu belum
menjelaskan pertanyaan ku selanjutnya, bagaimana jika diantara salah satu
pasangan yang bercerai tadi ada yang baik.
Aziz : ooo.. maksud mu yang baik
ketemu dengan yang jahat begitu?
Haqi : iya, begitu, karena dulu
didaerahku, ada yang seperti itu, bisa dikatakan lelaki ini termasuk kategori
lelaki yang baik,sukses dan beriman akan tetapi istrinya seorang wanita yang
sombong, pelit dan tidak beriman.
Aziz : bukan dikampungmu aja Qi,
disini juga banyak seperti itu. itu berarti suaminya yang tidak mampu memegang
amanat sebagai kepala keluarga, seharusnya ia membenahi keluarga agar menjadi
sakinah mawaddah dan warahmah. Allah sengaja menitipkan wanita yang sombong
tadi kepadanya karena Allah masih sayang kepada wanita itu agar ia bertobat
dengan dianugerahkan suami yang sholeh. Ada satu makna tersirat dari surat
An-Nur ini Qi, bisa dikatakan tujuan Allah menurunkan ayat ini adalah untuk
memotivasi hambanya agar selalu menjadi yang terbaik. Cobalah perhatikan
artinya sekali lagi, laki-laki yang baik
akan mendapatkan jodoh wanita yang baik, wanita yang baik maka dapat jodoh
laki-laki yang baik, begitu juga sebaliknya. Disini Allah memberikan
ganjaran yang setimpal bagi hambanya yang mampu menjadi yang terbaik, tujuannya
sudah jelas agar manusia itu berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik agar
jodohnya kelak juga diberikan Allah yang terbaik. Intinya adalah kalau kita mau
mendapatkan jodoh yang baik maka perbaikilah diri kita terlebih dahulu.
Haqi : (haqi berdiri dan bertepuk
tangan) Hebat, aku sangat termotivasi dengan penjelasan mu ini Ziz, berarti apa
yang terjadi padaku ini adalah jalan Allah untuk menemukanku pada pasangan yang
terbaik pula.
Aziz: Hmm.. berarti kamu udah merasa
dirimu baik ya Qi ?
Haqi: Hahaha, begitulah kira-kira
(Merekapun saling tertawa sambil
menikmati martabak dan keindahan purnama malam itu)
Haqi : Astaghfirullahalazim, sudah
pukul 22.00 WIB rupanya sekarang. Ini sudah bukan waktunya bertamu lagi ni Ziz,
maaf ya Ziz.
Aziz : tidak apa-apa Qi. Bang
roma-irama kan udah bilang, bergadang
jangan bergadang jika tiada artinya, Nah, kita bergadangkan membahas yang
baik-baik, begadang yang gak boleh itu jika tidak ada artinya.
Haqi : Hahaha, bisa aja kamu Ziz,
ternyata bukan pemahaman Ayat Allah saja yang engkau pahami, lagupun udah
engkau pahami.
(Tawa merekapun tidak putus-putus
hingga akhirnya pukul telah menunjukkan 23.30)
(TIba-tiba Haqi terdiam sejenak,
kelihatan seperti sedang mengingat sesuatu)
Aziz : Kenapa Qi? Pusing ya?
Aziz : Kenapa Qi? Pusing ya?
Haqi : Gak Ziz, gak ada apa-apa.
kayaknya aku harus pulang ni ziz, gak enak sama warga sini udah hampir jam 12
malam. makasi atas ilmunya ya Ziz.
Aziz : sama-sama Qi, aku hanya
menyampaikan dengan keterbatasan ilmu yang aku punya.
setelah menghabiskan tehnya, Haqi pun
pulang. “Alhamdulillah, aku tidak jadi mengatakan kebenaran itu, ternyata ia
lupa untuk menanyakannya” tutur Aziz dalam hatinya sambil melangkah menuju
rumah.
Silahkan Baca Sambungannya Disini
Silahkan Baca Sambungannya Disini
Tags:
ARTIKEL
0 komentar